KORANBOGOR.com,JAKARTA-Hari ini Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia, Hon Ed Husic MP, bertemu dengan alumni Indonesia Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) di Jakarta.
AIMEP adalah program antar agama yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Institute untuk membina hubungan antar masyarakat melalui pertukaran dan dialog. Program ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana Islam dipraktikkan di komunitas masing-masing.
Saat ini terdapat lebih dari 300 alumni AIMEP, yang terdiri dari tokoh-tokoh Muslim Australia dan Indonesia dengan keahlian di berbagai bidang.
“AIMEP berperan penting dalam membangun saling pengertian dan menciptakan hubungan yang langgeng antara komunitas Muslim di Australia dan Indonesia,” kata Menteri Husic.
Pertemuan ini merupakan kesempatan untuk berdiskusi dua arah mengenai Islam di Australia dan Indonesia, dan kesempatan untuk memperdalam hubungan antar agama di antara kedua negara.
Menteri Husic juga membahas keprihatinan bersama Australia dan Indonesia mengenai konflik di Israel dan Occupied Palestinian Territories, yang telah merenggut jiwa banyak korban sipil. Australia sangat prihatin dengan dampak terhadap fasilitas medis dan menyerukan perlindungan terhadap rumah sakit dan transportasi medis sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. Menteri Husic mengatakan bahwa Australia menyambut baik kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata sementara sebagai langkah yang penting dan perlu.
Menteri Husic adalah Menteri Kabinet pertama Australia yang beragama Islam. Beliau berada di Jakarta untuk menandatangani Nota Kesepahaman antara Australia dan Indonesia di bidang kerja sama kendaraan listrik, meneruskan komitmen yang dibuat oleh Presiden Widodo dan Perdana Menteri Albanese pada Pertemuan Pemimpin Tahunan Australia- Indonesia pada tanggal 4 Juli 2023.
Media Enquiries: Public-Affairs-JAKT@dfat.gov.au