KORANBOGOR.COM,BOGOR-Hampir dua bulan serangan Israel ke Palestina, genjatan senjata telah berlangsung selama beberapa hari dan gerakan boikot mulai menurun gaungnya alhasil penjualan produk yang di boikot akan kembali normal. Pernyantaan ini disampaikan oleh peneliti Kampus Budi Bakti, Aza El Munadiyan dalam keterangan tertulisnya.
“Penelitian dampak gerakan boikot terhadap produk yang diasosiasikan mendukung Israel menampilkan kondisi masyarakat Indonesia yang mendukung Palestina dan gerakan boikot produk yang diasosiasikan mendukung Israel. Hasilnya, terdapat dua faktor yang berpengaruh signifikan yaitu strategi perusahaan menghadapi gerakan boikot terhadap produk dan adanya produk pengganti atau pesain dengan kualitas setara.”
Aksi nyata dalam mendukung Palestina 87% melakukan gerakan boikot produk yang diasosiasikan mendukung Israel,sebanyak 96% responden setuju atau mendukung gerakan boikot dan meyakini bahwa gerakan boikot berdampak terhadap perusahaan yang diasosiasikan mendukung Israel. Namun dosen manajemen ini memberikan beberapa catatan kritis mengenai gerakan boikot dari konsumen ini.
“Dampak gerakan boikot signifikan namun periode berlangsungnya tergantung dari pertama, strategi perusahaan untuk meyakinkan konsumen Indonesia bahwa perusahaan yang diasosiasikan benar-benar tidak mendukung Israel. Jika perusahaan gagal mengubah citra dan membuktikan kepada publik maka stigma publik akan terus melekat bahwa produk perusahaan mendukung Israel dan selama perang masih berlangsung konsumen tidak akan membeli produk tersebut.”
“Kedua, adanya produk pengganti atau pesaing dengan kualitas setara. Lebih mendalam lagi penelitian ini menggali alasan pembelian kembali produk yang diasosiasikan mendukung Israel sebanyak 47% menyatakan bahwa tidak ada produk sejenis yang bisa menggantikan.
Artinya, boikot produk-produk yang diasosiasikan mendukung Israel di Indonesia pada jangka panjang tidak memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan dan hanya berlangsung singkat.
Di sisi lain, peluang produk lain yang memiliki kualitas setara baik lokal maupun dari negara lain akan menjadi pilihan konsumen. Jika tidak ada maka konsumen akan menunjukan loyalitasnya ke produk yang sempat di boikot.”
Penelitian ini dilakukan antara tanggal 19-21 November 2023 satu bulan lebih setelah serangan Israel ke Palestina 7 Oktober 2023.
Penelitian ini melibatkan 105 responden yang tinggal di kota-kota besar dan kota lainnya di Indonesia dengan beragam latar belakang ekonomi melalui penyebaran kuesioner.
Sebagian besar 75% responden tinggal di Jabodetabek, sisanya tinggal di Jogja, Malang, Lampung, Surabaya dan kota lainnya di Indonesia.
Peneliti : Aza El Munadiyan