KORANBOGOR.com,JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mendalami dugaan keterlibatan petinggi partai politik dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian .
Sebab, kuasa hukum mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ,Djamaludin Koedoeboen sebelumnya menyebut petinggi parpol itu terlibat dalam proyek di Kementrian Pertanian.Â
“Iya itu betul pasti kami akan dalami lebih lanjut,” kata juru bicara KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (8/12).
Petinggi parpol itu diduga terlibat dalam kasus korupsi lainnya di Kementrian Pertanian yang sedang diselidiki KPK.Karena itu,Komisi Pemberantasan Korupsi akan mendalami munculnya dugaan tersebut.
“Karena ini kan dua hal berbeda dengan perkara Pak SYL yang saat ini sedang berproses di penyidikan atas dugaan pemerasan. Substansi perkaranya itu berbeda.
Termasuk kemudian di penyidikan di Polda Metro Jaya dengan tersangka Pak FB (Firli Bahuri) itu adalah bukan perkara yang saat ini sedang berjalan di KPK dengan tersangka Pak SYL ,” ucap Ali Fikri.
Dalam penyelidikan kasus tersebut,KPK tengah mengumpulkan keterangan sejumlah pihak untuk menemukan adanya peristiwa pidana. Jika telah ditemukan unsur pidananya,KPK akan menetapkan pihak yang menjadi tersangka.Â
Meski demikian, Ali belum dapat membeberkan lebih detail soal penyelidikan yang tengah digelar KPK tersebut. Dia menyebut, penyelidikan akan terganggu jika pihaknya membuka detailnya ke publik luas. Ali hanya menyebut dugaan korupsi itu terkait pengadaan sapi di Kementrian Pertanian .
“Tetapi betul bahwa sebagaimana yang disampaikan oleh pimpinan KPK, kami sedang melakukan proses penyelidikan atas dugaan pengadaan sapi di Kementerian Pertanian atas laporan masyarakat beberapa waktu lalu,” tegas Ali Fikri.
Wakil Ketua KPK  Alexander Marwata sebelumnya membenarkan pihaknya menerima laporan masyarakat terkait dugaan korupsi di Kementan  yang macet selama tiga tahun atau sejak 2020.
Saat itu, deputi penindakan dijabat oleh Irjen Karyoto yang kini menjadi kepala Polda Metro Jaya.Â
Menurut Alex, pimpinan KPK baru mengetahui adanya laporan tersebut saat menggelar penyidikan kasus dugaan pemerasan di Kementan  yang menjerat Syahrul Yasin Limpo
Alex membeberkan tiga klaster dugaan korupsi di Kementan  yang tengah diusut KPK. Selain dugaan pemerasan yang telah menjerat SYL, terdapat klaster dugaan korupsi terkait pengadaan sapi dan hortikultura.
“Ada tiga klaster yang dilaporkan masyarakat, pengadaan sapi, hortikultura, dan pemerasan. Yang sudah naik (penyidikan) terkait dengan pemerasan,” ucap Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11).
KPK sedang melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam pengadaan sapi di Kementan Lewat penyelidikan itu,KPK akan mendalami ada atau tidaknya unsur pidana di klaster tersebut.
Djamaluddin Koedoeboen sebelumnya mengungkap dugaan adanya oknum petinggi partai politik yang terlibat beberapa proyek di Kementerian Pertanian .
Hal ini yang diduga menimbulkan pemerasan yang dilakukan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri terhadap mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
“Ini terkait dugaan keterlibatan mereka di beberapa proyek di Kementan, sehingga terjadi pemerasan dari FB selaku ketua KPK nonaktif terhadap pak SYL ,” ujar Djamaluddin, Rabu (6/12).
Hal ini disampaikan Djamaluddin ketika ditanya perihal ultimatum terhadap kubu Firli beberapa waktu lalu. Saat itu, Djamaluddin menyebut ada hal yang tak bisa disampaikan ke ruang publik karena ingin menjaga kondisi atau iklim yang kondusif dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.
“(Itu soal) kami menduga terkait dengan keterlibatan beberapa oknum petinggi beberapa partai tertentu, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pesta demokrasi di 2024 nanti,” pungkasnya.