Ini Yang Harus Diubah Sebelum Berinovasi!

Harus Baca

KORANBOGOR.com-Edi Fajar Prasetyo dari Pijar Foundation memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana mengubah paradigma masyarakat untuk membentuk Unique Value Proposition (UVP).

Dia mengilustrasikan konsep ini melalui keberhasilannya dalam mengubah paradigma negatif terhadap sampah menjadi sebuah peluang yang bernilai.

Dalam pandangannya, Edi Fajar Prasetyo menyadari bahwa perubahan paradigma adalah kunci untuk menciptakan nilai yang unik.

Sebagai contoh, dia berhasil mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah yang sering dianggap sebagai masalah menjadi sebuah peluang bisnis yang bernilai tinggi.

Dengan kreativitas dan inovasi, dia berhasil menghasilkan tas dari sampah yang memiliki nilai jual jutaan rupiah.

Melalui pendekatan ini, Edi Fajar Prasetyo tidak hanya menciptakan produk yang unik, tetapi juga mengubah cara masyarakat melihat sampah secara keseluruhan. Dia berhasil membuktikan bahwa sampah bukanlah sesuatu yang harus dihindari atau diabaikan,tetapi bisa menjadi sumber daya yang berharga jika dikelola dengan benar.

“Dalam berinovasi kita harus mampu menggiring opini menjadi value bermanfaat. contoh sampah identik dengan bau, tapi kami berhasil jadikan tas bernilai jutaan rupiah” ucap Edi.

Lebih dari sekadar produk,tas dari sampah yang diciptakan oleh Edi Fajar Prasetyo juga membawa pesan yang kuat tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Dengan membeli dan menggunakan produk ini, konsumen tidak hanya mendapatkan barang yang berkualitas,tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Setelah menemukan keunikan, edi menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak. Edi mencontohkan project #Kopiliterasi dengan konsep Perpustakaan dan Barista dalam satu tempat berhasil mendapatkan perhatian dari salah satu instansi BUMN.

“Cari isu yang general supaya kolaborasi tinggi, akhirnya project yang kita gagas bisa melibatkan berbagai mitra yang luas.” ungkap Edi.

Terakhir edi memberi motivasi pada 52 Aktivis yang hadir dalam Leadership Project Incubation 2024.

Dalam penutupnya edi menyampaikan untuk menjalankan project tidak harus memiliki segalanya, para aktivis bisa berperan sebagai trigger bagi pergerakan masyarakat.

“Terpenting tidak harus mempunyai kemampuan yang lengkap dalam membuat program. Kita hanya perlu hadir sebagai pemantik, karena terkadang solusi bukan berasal dari kita.

Fokus pada karya meski banyak yang mencerca. Ubah sengsara jadi sejahtera, ubah terpaan jadi masa depan!. Karena kesuksesan hidup berawal dari kegigihan bukan keluhan.” Tutup Edi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Porsche Sprint Challenge Indonesia 2024 Akan Digelar Bulan Agustus

KORANBOGOR.com,JAKARTA-Setelah sukses di musim perdananya tahun lalu,Porsche Sprint Challenge Indonesia akan segera memulai musim keduanya pada Agustus mendatang....

Berita Terkait