KORANBOGOR,com-Memasuki tahun ketiga pasca awal terbentuknya,quartet indie pop / synth pop asal Bandung, Iris Bevy merilis album perdananya yang bertajuk ‘Avesta’.
Bekerja sama dengan Demajors Records,unit yang berkomposisikan Shau (vokal, synth), Kidz (vokal, gitar, synth),Jeremy (gitar) dan Dimas (bass) ini merilis album perdana tersebut dalam format digital dan juga fisik.
Menurut mereka, walaupun format digital telah mengambil alih sebagian besar konsumsi musik bagi khalayak umum,format fisik masih menjadi memorabilia dan media berkarya yang relevan bagi para musisi.
‘Avesta’ merupakan sebuah proses berkarya yang cukup panjang bagi Iris
Bevy. Berbagai referensi yang merasuk, baik itu secara musikal maupun
literatur, menghasilkan dualisme karya yang menjadikan ‘Avesta’ dapat
didefinisikan sebagai terang dan gelap yang menyatu dalam sebuah kanal
yang berkesinambungan.
Kata ‘Avesta’ sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kitab atau bacaan, di mana setiap diri manusia pada hakikatnya merupakan kitab yang menyimpan harapan dan memori bagi jiwa manusia di alam material ini.
“Melalui Avesta, kami ingin menyampaikan pesan untuk lebih menghargai dan berfokus pada diri kita sendiri dengan menyadari hakikat tersebut,”ujar Dimas.
Album yang terdiri dari 9 lagu ini berisikan 7 materi baru dan 2 buah remaster
dari single yang telah dirilis sebelumnya.
Direkam secara independen dengan mengaplikasikan cara work from home, personil Iris Bevy mengatakan bahwa mereka berusaha mengkolaborasikan teknologi dan musikalitas mereka dalam merajut nada dan harmoni menjadi komposisi musik.
“Proserekamannya dikerjakan sendiri di rumah masing-masing memanfaatkan apa saja yang ada, “ ujar Jeremy. Pengambilan Muhammad Thoriqul Fahmi a.k.a Mamoy sebagai mixing engineer dan Eri dari Timurrrec sebagai mastering
engineer pun menjadi pelengkap untuk menyatukan imajinasi dari keempat
personil Iris Bevy.
Melengkapi persembahan karya perdana Iris Bevy ini, sang vokalis, Shau, ikut
serta menyumbangkan imajinasinya dalam bentuk artwork dan arahan
artistik dalam desain cover album ini.
Shau menceritakan ilustrasi artwork yang dibuatnya terinspirasi dari momen-momen kontemplatif yang intim antara seseorang dengan dirinya sendiri, di antara alam nyata dan imaji. Bahwa dalam kesendirian, seseorang akan dapat menemukan jawaban atas esensi hidupnya.
Terhitung sejak Jumat, 23 Juni 2023, ‘Avesta’ menjadi babak baru bagi cerita
perjalanan Iris Bevy. Sembilan track di dalam album ini sudah dapat didengarkan dan diunduh melalui berbagai platform musik digital.
Ada pun berselang 2 minggu dari tanggal perilisan digital, album fisik ‘Avesta’ juga dapat dibeli di berbagai toko afiliasi Demajors Records. Iris Bevy juga
berencana akan mengadakan perayaan perilisan album perdana mereka
dalam waktu dekat.
Rilis Pers by Muhammad Rizky
—————————————————-
( Kiri : Jeremy, Shaumil, Kidz, & Dimas )
Iris Bevy merupakan quartet indie pop / synth pop yang banyak terinspirasi
dari musik-musik di era 80an dan 90an, mulai dari disco pop hingga
shoegaze.
Nama Iris Bevy sendiri diambil dari nama bunga ‘iris’ yang memiliki
4 makna, yaitu harapan, keberanian, keyakinan dan kebijaksanaan, yang
menjadi motivasi dalam berkreasi bagi keempat personilnya, yaitu Shau
(vokal, synth), Kidz (vokal, gitar, synth), Jeremy (gitar) dan Dimas (bass).
Sejak awal terbentuknya di tahun 2020 lalu, Iris Bevy telah menelurkan 2 single berjudul ‘Endeavor’ dan ‘Bright Red and March Away’, serta debut album
yang diberi tajuk ‘Avesta’.
Rilis Pers
Untuk Segera Diterbitkan
Visit Us At:
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCIL9MC3twNd15Bi99BYUecg
Instagram : https://www.instagram.com/irisbevy/
Twitter : https://twitter.com/irisbevytheband
Sc : https://soundcloud.com/irisbevy
Bandcamp : https://irisbevy.bandcamp.com
Contact Person Media & Promotion Inquiries :
Tubagus Kinand : Bima Anggara :