Mimbar Bebas Aliansi Mahasiswa Jawa Timur Sepakat Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM

Harus Baca

KORANBOGOR.COM,SURABAYA-Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam  Aliansi Mahasiwa Jawa Timur bersama elemen masyarakat menggelar dialog “Mimbar Bebas Mahasiwa Bersama Rakyat Selamatkan Demokrasi” di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/11).

Koordinator Aliansi Mahasiswa Jawa Timur , Abi Naga Parawansa menegaskan, mimbar bebas dilakukan karena para mahasiswa sudah muak terhadap kepemimpinan yang melanggengkan nepotisme dan dinilai tidak berkeadilan terhadap rakyat-rakyat kecil.

“Selama dua periode ini banyak tindakan ceroboh dari pemerintahan.Mirisnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan semakin memenjarakan rakyat dalam rangka menjaga kekuasan demi kepentingan nafsu oligarki,” tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima, beberapa saat tadi.

Salah satu yang paling dikritisi oleh aliansi adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia minimal capres dan cawapres pada tanggal 16 Oktober 2023.

Putusan tersebut menimbulkan munculnya dugaan politik dinasti karena meloloskan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

“Peristiwa ini semakin membuat Masyarakat bingung dan terheran-heran dengan yang terjadi di dalam tubuh pemerintah,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa juga ikut melakukan aksi pembakaran ribuan lilin serta membagikan selebaran bertuliskan: Lawan Poltik Dinasti dan Tolak Pelanggar HAM kepada para pengemudi kendaraan di depan Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya.

“Aksi mimbar bebas yang diisi dengan membagikan stiker memakai topeng Guy Fawkes ini merupakan simbol perlawanan dalam menentang Politik Dinasti

Aksi pembakaran lilin ini juga menciptakan api pergerakan dalam menyelamatkan demokrasi di Indonesia yang kini sudah dianggap mencederai cita-cita reformasi 1998,” tegas Abi.

Adapun mimbar bebas digelar sejak Pukul 14.00 WIB waktu setempat dan diikuti oleh mahasiswa dari puluhan kampus se-Jawa Timur dan elemen masyarakat.

Salah satu yang ikut berorasi di mimbar bebas adalah Prof. Dr. Soetanto Soepiyadi SH. MH yang merupakan Guru Besar Universitas 17 Agustus.

Hingga pukul 19.00 orasi di mimbar bebas masih terus dilakukan dengan diselingi lantunan musik dan lagu perjuangan mahasiswa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Konsisten Mengelola Program Pendidikan Berkualitas, GREAT Edunesia Raih Trofi Perunggu SNIAward 2024

KORANBOGOR.com,JAKARTA-GREAT Edunesia, Mitra Pelaksana Program Dompet Dhuafa, yang berkomitmen mengelola program pendidikan berkualitas berhasil meraih Trofi Perunggu SNI Award...

Berita Terkait